Walaupun Pak
Jokowi tidak mencetuskan target pemerintahannya pada kurun waktu 100 hari
seperti Pak SBY kemarin, namun saya rasa selama 100 hari ini cukup banyak hal
menarik pada pemerintahan Presiden Jokowi untuk diulas. Dalam 100 hari
kepemimpinannya, pak jokowi telah melakukan cukup banyak hal sebagai presiden
Indonesia. Dan saya melihat, background beliau sebagai pengusaha cukup dominan
dalam memberikan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
Hal itu
terbukti oleh beberapa kebijakan yang beliau buat diantaranya seperti;
1. Mengikuti
konferensi G20, dan mengatakan bahwa Indonesia merupakan lahan yang sangat
hijau untuk investasi dari negara-negara tersebut.
Pada saat
ini, Negara kita mutlak membutuhkan investasi asing dalam jumlah yang cukup
banyak untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Kenapa perekonomian kita harus
tumbuh dan pertumbuhannya harus dijaga pada angka yang tinggi 5% - 6% ke atas?
Karena Negara kita sedang tumbuh, kelas menengah ke atas yang pada tahun 2013
sebesar 50 juta, naik lebih hingga menjadi lebih dari 100juta pada 2014. Oke
saya kurang tahu indikator menengah keatas yang dipakai oleh yang meriset
seperti apa. Tapi yang jelas memang tumbuh, buktinya? Lihat aja, daya beli
masyarakat yang sangat kuat. Kita sudah cukup akrab dengan store-store Zara,
SOGO, Farmers 99 ranch market, LV, H&M, dan brand-brand dengan brand equity
besar lainnya. Dan meraka laku. Atau lihat aja smartphone, berapa harga
smarphone yang anda pakai? Berapa uang yang anda habiskan dalam satu hari, apa
aja yang anda beli? Kebutuhan pokok atau kebutuhan diluar pokok? Bagaimana itu
bias terjadi? Kenapa itu terjadi? See? Tapi kalau perekonomian kita sampai di
sini saja, kita akan terjebak dalam middle income trap country. Keenakan di
tengah, udah ngerasa enak jadi nggak bekerja lagi, males. Akhirnya momentum
naik nggak dimanfaatkan dengan baik, dan ketika momentum turun, ya turun, habis
lah. Nah cara agar kita tidak terjebak di situ, ya pertumbuhan ekonomi kita
harus bagus dan untuk itu butuh pembangunan di sana sini untuk menggerakkan
perekonomian, nah pembangunan itu butuh uang, butuh investasi, Negara uangnya
kalo dipake kesitu semua cashflownya bakalan nggak sehat, rawan krisis, jadi
mutlak kita perlu uang orang lain, atau bahasa ilmiahnya Foreign Investment.
Ada FDI (foreign direct investment) sama yang nggak direct.
2. Menaikkan
harga BBM
Untuk
kebijakan ini, saya rasa pertimbangan pak Jokowi terlalu berat di satu
perspektif sehingga mengurangi pertimbangannya dari perspektif lain yang
padahal bobot perspektif-perspektif tersebut sama. Namun jelas, background
pemikiran seorang pengusaha sangat berperan dalam pengambilan keputusan ini,
Jokowi ingin uang Negara diputar ke sector yang dapat menghasilkan return baik
tangible dan intangible yang lebih banyak disbanding ditaruh di subsidi BBM
yang tidak terlalu memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
Perspektif
yang lebih dipertimbangkan itu menurut saya adalah:
A. Persentase penganggaran uang negara
untuk subsidi.
Hampir sekitar 70% porsi subsidi untuk BBM. Subsidi tersebut kan
sebenarnya dimaksudkan untuk menolong industri-industri di Indonesia agar bisa
hidup dan berjalan kembali setelah krisis 1998. Nah sekarang kan sudah pulih,
jadi buat apa? Kan tidak tepat sasaran lagi subsisinya. Ketika dulu zaman Pak
Harto sebelum 1998, tidak ada subsidi untuk BBM, nah ini kalau mau dibahas juga
panjang lagi, kenapa BBM waktu zamannya soeharto murah.
Oke tapi dibahas aja ya biar nggak kebawa mimpi. Ketika itu,
kita masih punya ladang minyak yang kualitasnya bagus, sangat bagus, dan bisa
dihargai dengan mahal sebenarnya. Nah yang dilakukan pak harto adalah menjual
minyak yang mahal (yang belum jadi BBM) tersebut ke luar negeri dan membeli
minyak yang sudah jadi BBM yang kualitasnya bisa dibilang jelek yang harganya
murah dari luar negeri. Ada margin sangat besar yang bisa diambil melalui cara
tersebut. Nah ketika minyak yang bagus itu habis, nggak laku lagi, dan harga
minyak dunia mulai naik, ya udah selesai.
B. Kuota BBM yang terbatas.
Saya tidak tahu, dan tidak habis pikir juga. Tapi ada yang percaya hal
ini dijadikan pertimbangan. Kenapa saya tidak habis pikir? Ya itu pertimbangan
yang ngawur. Sekarang BBM itu kebutuhan pokok, apakah kalau harganya dinaikkan
lantas demand akan menurun?? Mungkin iya, tapi berapa banyak??
Sedangkan
perspektif yang saya rasa kurang dipertimbangkan ialah:
A. Terjadinya perang harga atau price
war minyak yang walaupun hal ini cenderung memberikan dampak secara jangka
pendek, apalagi ketika Arab memutuskan untuk tidak ikut-ikutan perang (harga),
namun faktanya setelah itu harga minyak semakin menurun, dan ada indikasi bahwa
minyak sedang mencoba menemukan harga wajarnya yang baru (yang lebih rendah
dari harga yang lama)
Entah apa sebab sebenarnya saya kurang begitu memahami,
karena jika kita kembalikan pada asumsi dasar ekonomi, supplay demmand, tidak
terjadi perubahan yang mengejutkan. Namun jika asal jawab, saya akan bilang
ISIS lah penyebabnya, haha. Ini sekali lagi asal jawab loh ya; ISIS sengaja
dibentuk oleh intelligen Amerika dengan bantuan Israel dan Rusia dengan misi jangka
panjang untuk pelemahan Islam, dan punya agenda salah satunya, menguasai ladang
minyak di Irak.
Setelah ISIS berhasil menguasai ladang minyak Irak 2014
kemarin, mereka menjual minyak tersebut dengan harga yang sangat-sangat murah.
Agenda ini sengaja direncanakan oleh CIA untuk mendukung upaya menaikkan
kembali pertumbuhan ekonomi AS setelah sempat konsolidasi dari 2009-2014 karena
krisis 2008. Saat ini The Fed sudah mulai menutup quantitative easing dan
mencoba menarik kembali uang-uang yang berkeliaran di negara-negara emerging
market.
Dengan harga minyak yang murah, maka pembangunan dapat
diakselerasi. Saat yang tepat bagi US karena power ekonomi dunia satunya,
China, sedang kembang kempis, karena mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Perlambatan atau penurunan pertumbuhan ekonomi China sendiri ditengarai terjadi
karena stimulus China yang gagal dalam memacu pertumbuhan ekonomi. Inilah momen
yang sangat tepat bagi Amerika untuk kembali naik tahta.
Oke
sebenarnya masih lumayan banyak yang ingin saya tuliskan, tapi sampai di sini
aja ya dulu. Udah bosen, pengen ngerjain yang lainnya..
0 comments:
Post a Comment