I am freelance intelligence. Currently trying to understand capitalism.

Wednesday, 4 March 2015

Dulu Perang Dingin, Sekarang Temen Deket, Maunya Apa si?

Haha lucu ya judulnya.. yaa gitu lah emang.
Lo pada pernah belajar sejarah kan? Dan kalo lo belajar sejarah sesuai dengan kurikulum KTSP dan lo sekolah sampe SMA atau sederajat, lo pasti tau kalo dulu tu ada dua kekuatan di bumi ini yang dominan. Yup bener banget, Amerika Serikat sama Uni Soviet atau komunis sosialis dan liberalis kapitalis. Dulu itu mereka musuhan banget kan sampek ada kejadian yang disebut di buku sejarah lo sebagai perang dingin.  Iya, perang dingin, perang tapi diem-dieman nggak pake senjata api, meriam, nuklir. Pokoknya mereka pengen ideologinya itu dianut sama sebanyak mungkin orang di bumi ini. Nah namanya perang pasti ada yang kalah ada yang menang dong? Iya lah, perang dingin juga gitu.

Siapa yang menang? tunggu dulu bro, sabar. Sebenarnya ini bukan cuma sekadar siapa yang menang atau siapa yang kalah. Namun, esensi sebenarnya dari perang dingin itu ialah, manusia itu mau jadi kayak gimana sih di bumi ini. atau bumi ini mau digimanain. Nah, jadi ceritanya mereka berdua itu beda pendapat banget mengenai hal itu. Namanya juga manusia kan ya, sama kayak lo, misal nih lo punya pendapat terhadap sebuah keputusan dan lo yakin pendapat lo itu bener, tapi terus ada orang lain yang punya pendapat beda dan si doi juga yakin banget kalo pendapatnya itu bener, akhirnya gmn? Kayak gitu kurang lebih kalo gue gambarin kejadiannya.

Nah si komunis ini pengen (kurang-kurangnya lah) manusia itu hidup sama rata, nggak ada yang terlalu di atas (kaum elit) nggak ada juga yang kelaperan ga bisa makan. Negara yang atur semuanya dan kepentingan semua diutamakan untuk negara. Komunis ini pengen alam dan manusia bisa jalan bareng, hidup stabil semuanya dengan negara sebagai stabilisatornya. Tapi, si kapitalis nggak setuju, dia yakin kalau (kurang-kurangnya lah) manusia itu harus hidup lebih baik, lebih enak, lebih mudah, lebih sejahtera, dengan memaksimalkan semua potensi yang ada di bumi ini. Semua manusia bebas menguasai sesuatu asalkan mereka punya kekuatan. Kepentingan utama bukan untuk negara, melainkan untuk setiap manusia dari manusia itu sendiri. Akhirnya mereka berdua perang dingin guna menyebarkan keyakinan (konsep/ideologi) mereka itu ke sebanyak-banyaknya manusia yang ada di bumi.

...

Nah udah ya sampe situ, terus sekarang coba deh lo lihat sekeliling lo, lo pikir-pikir lagi kehidupan lo sekarang kayak gimana..

Yup, thats right, kapitalis liberalis lah yang menang.
Masih inget nggak dulu waktu China habis konflik gitu dan perekonomian mereka cukup terpuruk (versi GDP)? Setelah itu China ganti pemimpin dan perekonomian mereka tumbuh luar biasa. Tau nggak kenapa bisa kayak gitu? Nggak tau? Ya udah hehe..

Oke sorry-sorry. Jadi setelah ganti pemimpin itu, si pemimpin China yang baru itu mengubah kebijakan perekonomiannya. Bodo amat mau dibilang nggak komunis nggak sosialis, dia yakin China bisa tumbuh jadi negara yang kuat dengan caranya. Nah, apa itu? China itu negara dengan potensi pasar yang sangat-sangat menggiurkan, jadi dia bikin kebijakan buat membolehkan investasi asing untuk masuk ke china. Iya dong, siapa yang nggak tergiur buat investasi di China yang potensi pasarnya kayak gitu. Akhirnya pembangunan pun dipercepat dan wow, anda juga tahu kan jika dicermati di pertumbuhan perekonomian dunia, China itu luar biasa, bahkan sekarang udah beberapa langkah di belakang Amerika Serikat yang pada periode ketika China masih terpuruk dulu perekonomiannya sudah tumbuh terus.

Nah kembali ke perang dingin atau perang ideologi tadi. Berarti China itu nggak lagi full komunis dong? iya lah dia make konsep perekonomiannya kapitalis, siapa aja yang punya kapital (uang khususnya) bisa invest di China dan konsumsi di negaranya juga dirangsang supaya tumbuh kuat. Itulah mengapa tadi gue bilang supaya lo perhatiin sekeliling lo, berapa aja barang dari China yang lo pake?

Nah sekarang antara China dan Amerika, mereka berdua bisa dibilang jadi dua kekuatan utama atau tonggak perekonomian di bumi ini. Ketika Amerika kesusahan dan hampir jatoh, China secara status yang bakalan bantu buat ngangkat, soalnya kalo dia nggak bisa bantu, dia bakalan lebih jatoh juga. Tau kenapa? Karena ya mereka udah deket banget, biasa tuker-tukeran barang, kayak gitulah. Ibaratnya lo sama pacar lo nih, udah tuker-tukeran hati gitu, terus pacar lo sakit, pasti lo juga ngerasa lebih sakit kan? atau amit-amit pacar lo sampe meninggal, lo yang ditinggalin juga bakalan sakit kan? Haha ngaco.

Siap siap dah, jadi gitu kurang-kurangya ending dari sejarah yang sering lo sebut perang dingin itu. Sekarang banyak orang bilang kapitalis itu bejat, cacad, sistem yang nggak islamis, sekarang lo punya gagasan sistem baru nggak yang lebih baik? Faktanya bro, di bumi ini semua negara (kalo gak salah sih) menganut sistem kapitalisme, bahkan kekuatan besar saingannya (komunis sosialis) aja udah menyerah kalah gitu loh dengan apa yang China tunjukkan. Dan mereka jadi temen deket sekarang. Wut, maunya apa sih sebenernya?

Jadi apa maksudnya gue nulis ini? Gini bro, kalo lo udah pada sadar bahwa sistem di bumi ini sekarang kayak gitu, intinya cuma satu, kapital. Lo bisa berbuat banyak hal di bumi ini kalo lo punya banyak kapital, dan lo cuman bakalan nggak berdaya kalo lo nggak punya kapital yang besar. Jadi buat bikin negara kita maju, kita perlu menyerap sebanyak mungkin kapital yang ada di bumi ini buat masuk. Ngerasain kan sekarang neraca perdagangan kita defisit, rupiah melemah banget, semuanya jadi mahal? hidup jadi lebih susah (dikit), kalo ke luar negeri rasanya mahal banget (nggak semua negara juga si). Udah gitu aja ya kurang-kurangnya dari gue.. Salam mahasiswa!!         

0 comments:

Post a Comment