I am freelance intelligence. Currently trying to understand capitalism.

Sunday, 6 October 2013

Beberapa Kata dari Daud Yusuf, Mantan Menkeu di Massa Orba

Picture of Daud Yusuf, Teken from Wikipedia
Setelah membacakan memoar dari satu bukunya yang berjudul Emak, bu MC mengajukan satu pertanyaan pada Daud Yusuf. Kira-kira begini:


"........ Yang paling menyedihkan dan paling menggembirakan sampai sekarang dalam pengamatan bapak apa pak?"


"E' ..Sebenarnya, saya lihat semakin lama semakin tidak ada yang menggembirakan. Bayangkan, dua hari yang lalu saya membaca di harian kompas tulisan Budiono, wakil presiden. Menulis tentang pendidikan untuk semua, tapi di situ dia mengatakan: 'saya bermimpi', saya heran, dia duduk di situ bukan untuk bermimpi! Tapi melaksanakan. Dan yang membuat saya kecewa daripada mengapa negeri ini jadi seperti ini, beberapa tahun yang lalu Pak Susilo Bambang Yudhoyono juga mengatakan 'saya bermimpi'! Jadi negeri kita ini (selain) dipimpin oleh orang-orang yang munafik, oleh badut, juga dipimpin oleh orang-orang pemimpi. Inilah yg kadang-kadang membuat saya tidak bisa tersenyum, walaupun dari dahulu juga saya tidak.."


hahahaha, plok plok plok plok....

Ya, mungkin beliau sedang lupa, pada 28 Agustus 1963 dihadapan 250.000 warga Amerika, Martin Luther King pernah berkata: "I have a dream that my four children will one day live in a nation where they will not be judged by the colour of their skin, but by the content of their character".

Dan setahun berikutnya, Luther menerima hadiah nobel. Dalam pidatonya di panggung penghargaan beliau berkata: "I refuse to accept the view that mankind is so tragically bound to the starless midnight of racism and war that the bright daybreak of peace and brotherhood can never become a reality".

Ya, sepertinya bukan karena perkataan "saya bermimpi" dari Pak Budiono maupun Pak SBY anda semakin tidak bisa tersenyum pak. Hahaha...   

Tapi ya, bagaimana pun, itu cukup menjadi sebuah jawaban yang manis setelah pembacaan memoar yang begitu memesona walau pun beliau hanya duduk di kursi dan tidak banyak bergerak.
Tapi ya, bagaimana pun, sepertinya masih ada pesan positif yang dapat kita ambil. Seperti, ya, memang bisa jadi benar pak, jika kata mimpi itu tidak dihidupi. Dan mungkin juga bisa benar ketika kata-kata itu dilimpahkan buat saya dan manusia-manusia usia produktif di negeri ini. Thanks anyway...

0 comments:

Post a Comment