Ngeroko atau smoking sepertinya terlihat sederhana saja. Tinggal dinyalain pake api, dihisap, dihembusin asepnya, habis, nyalain lagi, selesai. Tapi pernahkah kita memikirkan beberapa hal di balik rokok? em, industrinya mungkin, atau pemiliknya?
Beberapa orang mulai cukup ramai membicarakan mengenai industri rokok dan farmasi. Sesuatu seperti, jebakan kapitalis. Kampanye anti rokok digalakkan di seluruh dunia secara masif oleh mereka para pebisnis besar seperti bloomberg, morgan, dkk. dan dunia industri membuat aturan untuk tidak menerima pekerja yang meroko di posisi yang cukup baik. Jadi yang ngeroko entar cuma bisa jadi kuli deh. Akhirnya, semua orang akan lari ke industri farmasi untuk membersihkan dirinya dari pengaruh nikotin. Nah, industri farmasi yang siap menyambut itu ialah milik kapitalis besar seperti di atas. Artinya, tidak sia-sia sudah mereka menggelontorkan dana yang luar biasa banyak untuk disumbangkan ke pelbagai negara guna kampanye anti-rokok.
Benarkah memang seperti itu skenarionya? ya ngga tau juga deh. Sepertinya masih ada banyak hal di balik skenario di atas, informasi tersebut saya rasa hanya sebesar kapal Titanic dalam samudra.
Beberapa orang mulai cukup ramai membicarakan mengenai industri rokok dan farmasi. Sesuatu seperti, jebakan kapitalis. Kampanye anti rokok digalakkan di seluruh dunia secara masif oleh mereka para pebisnis besar seperti bloomberg, morgan, dkk. dan dunia industri membuat aturan untuk tidak menerima pekerja yang meroko di posisi yang cukup baik. Jadi yang ngeroko entar cuma bisa jadi kuli deh. Akhirnya, semua orang akan lari ke industri farmasi untuk membersihkan dirinya dari pengaruh nikotin. Nah, industri farmasi yang siap menyambut itu ialah milik kapitalis besar seperti di atas. Artinya, tidak sia-sia sudah mereka menggelontorkan dana yang luar biasa banyak untuk disumbangkan ke pelbagai negara guna kampanye anti-rokok.
Benarkah memang seperti itu skenarionya? ya ngga tau juga deh. Sepertinya masih ada banyak hal di balik skenario di atas, informasi tersebut saya rasa hanya sebesar kapal Titanic dalam samudra.
0 comments:
Post a Comment