I am freelance intelligence. Currently trying to understand capitalism.

Thursday, 30 January 2014

Senja di Bandung

mengapa engkau waktu itu putuskan cintaku
dan saat ini engkau slalu ingin bertemu
dan memulai jalin cinta

Malam ini hujan perlahan turun bersama beberapa kunang-kunang yang tiada kedinginan. Debu-debu beterbangan diterpa cahaya mereka.

Entahlah malam semakin dingin di sini. Rindu semakin beku dan entah akan pecah diterpa waktu.

mau dikata kenapa lagi kita tak akan pernah satu
engkau di sana aku di sini
meski hatiku memilihmu

Sudah sekian lama kita bersama. Berbagi waktu dan cerita-cerita indah lainnya. Denganmu, beberapa hal menjadi lebih indah. Dan banyak hal menjadi sempurna. Di setiap waktu aku mengingatmu, mengingat kita dan sepucuk rumput dandelion, sungguh aku rindu dan ingin semuanya kembali pada saat itu.

andai ku bisa, ingin aku memelukmu lagi
di hati ini hanya engkau mantan terindah yang selalu kurindukan

...

Di sudut ruang kamar remang-remang, seorang perempuan duduk tersenyum penuh rindu memandang foto-foto dalam album kenangan biru mudanya. Jemari manisnya mengelus sosok lelaki berpose alay dengannya dalam sebuah foto.

memang kita tlah jauh rasanya
memang kita sudah tak bersama
jika memang kita ditakdirkan tuk bersama slamanya
cinta tak kan kemana-mana

“Dear, kenapa ya dulu aku mutusin kamu. Demi apa coba kalau akhirnya tau susah banget ngelupain kamu. Hahagh.. Besok aku mau masuk ruang operasi jam setengah sembilan pagi. Doa'in ya :') . Semoga kita masih bisa ketemu lagi. Mampir ya kalau ke Bandung.”

masihkah ada padamu
sedikit bayang diriku
akankah suatu saat kau berubah pikiran
dan kembali
masihkah ada padamu
sedikit cinta untukku
akankah suatu saat kau kembali kepadaku?


Trrrrttt....
“Lagi dimana sih? Kering nih gigi nungguin kamu bebs”
“Em, bebs, kita ketemuannya di taman biasa aja ya, ga usah di mall, gmn?”
“Hrrrggh, udah tadi berangkat nggak nganterin, sekarang mau pulang bikin acara baru, ya udah la aku ke sana”
“Ciepz, :') “

– –

“Kenapa si ko' aneh banget akhir-akhir ini?”
“Ngga' kok, cuman bingung di mana nempatin sekeping cerita massa lalu, jjjiaah haha”
“Nih, dalem hidung”
“Eh, apaan si sakit bebs”
“Kamu cinta banget ya bebs sama itu cewek?”
“Emm kalau dijawab iya?”
“Ya udah, lu gue end!”
“Hahaha, jangan la. Cinta si kayaknya udah enggak, tapi to be honest, aku rindu banget ama dia akhir-akhir ini, udah hampir setahun ngga denger kabarnya”
“Mau ditemenin ke Bandung?”
“Ha?”
“Ya dari pada penasaran terus jadi aneh gitu”
“Ntar kalo aku suka lagi sama dia gmn? Hehe”
“Apaan si bebs, David udah mau punya adek juga”
“Bahkan aku juga belum kasih kabar ke dia kita udah nikah, lebih tepatnya nggak berani”


Senja di Bandung

“Permisi kang, ini ko' ramai ada apa ya?”
“Itu, mau nguburin orang kang, habis kena kanker. Mangga”
“Oh, mangga kang”

“Bebs??”
“Iya bener ini rumahnya, yang kamu lihatin di foto itu, bener kok”

“Permisi teh?”
“Eh kang, siapa yang kasih kabar? Udah sampai sini”
“Kabar apa ya teh?”

– –
“Aku cengeng banget ya bebs?”
“Udah, sini”
“Makasih ya, kamu yang nyetir gpp kan”

Datanglah sayang dan birkanku berbaring
dipelukanmu walaupun tuk sejenak
usaplah dahiku dan kan kukatakan semua
bilaku lelah tetaplah di sini jangan tinggalkan aku sendiri
bilaku marah biarkanku bersandar jangan kau pergi untuk menghindar
rasakan resahku dan buat aku tersenyum
dengan canda tawamu walau pun tuk sekejap
karena engkaulah satu-satunya untukku yang pastikan kita slalu bersama
karena dirimulah yang sanggup mengerti aku dalam susah atau pun senang

dapatkah engkau slalu menjagaku
dan mampukah engkau mempertahankanku


flash fiction: song-> Kahitna : Mantan Terindah
                                  Petra Sihombing : Cinta Tak kan Kemana-mana
                                  SO7 : Buat Aku Tersenyum


fahmiii ...

0 comments:

Post a Comment